(Buku PDF Gratis) 4 Jilid Full Membela Kebebasan Beragama; Percakapan Tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme
Judul: Membela Kebebasan Beragama; Percakapan Tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme
Penulis: Budhy Munawar Rahcman
Membela Kebebasan Beragama; Percakapan Tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme Jilid 2
Membela Kebebasan Beragama; Percakapan Tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme Jilid 3
Membela Kebebasan Beragama; Percakapan Tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme Jilid 4
Sumber: https://brandalmetropolitan.blogspot.co.id
Penulis: Budhy Munawar Rahcman
Amerika Serikat adalah contoh negara sekular yang baik dan mempunyai kedudukan yang khusus di dunia dengan menawarkan kesempatan dan harapan bagi umat manusia untuk mengembangkan agama-agama.
Begitulah pernyataan seorang pegiat paham Kebebasan Beragama di Indonesia dalam pengantar buku berjudul Membela Kebebasan Beragama: Percakapan tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme, (Jakarta: LSAF dan Paramadina, 2010). Lebih jauh, aktivis yang juga pendiri Nurcholish Madjid Society ini, menyebutkan: Jadi, contoh di Amerika Serikat sekularisme menghasilkan suatu perkembangan agama yang pesat sekali.
Buku yang mempromosikan kebebasan beragama di Indonesia ini merekam pembicaraan puluhan tokoh tentang paham sekularisme, pluralisme dan liberalisme. Beberapa diantara mereka seperti Abdurrahma Wahid, M. Dawam Rahardjo, Musdah Mulia tercatat sebagai penggugat UU No. 1/PNPS/1965 ke Mahkamah Konstitusi. Sejumlah pemikir di sini juga secara terbuka mendukung paham sekularisme, pluralisme, dan liberalisme untuk dikembangkan di Indonesia.
Bagi mereka, ketiga paham itu wajib dikembangkan di Indonesia dan menjadi prasyarat mutlak tegaknya demokrasi di Indonesia. Demokrasi tidak akan mampu berdiri tegak tanpa disangga dengan sekularisme, termasuk pluralisme dan liberalisme. Bahkan khusus sekularisme yaitu pemisahan secara relatif agama dan negara adalah salah satu faktor terpenting dalam membangun demokrasi dan civil society yang kuat, tulis si aktivis liberal tersebut. Katanya lagi, Liberalismelah yang dapat menjaga dan mempertahankan kesehatan dan keseimbangan agama, karena berpikir liberal, rasional dan kritis merupakan sesuatu yang tidak dapat dinafikan bagi cita-cita dan kemajuan.
Menurut dia, kebebasan beragama itu hanya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik jika ide sekularisme, liberalisme, dan pluralisme itu berkembang dengan baik juga di Indonesia. Kalau sekularismenya itu berjalan dengan buruk, misalnya negara terlalu ikut campur dalam urusan agama dan ikut terlibat dalam menilai suatu agama itu sesat atau menyimpang, dan atau melakukan suatu kasus diskriminasi agama, pada saat itulah sebenarnya negara tidak melindungi kebebasan beragama warga negaranya. Karena itu negara harusnya netral agama, seru aktivis liberal, penulis Ensiklopedi Nurcholish Madjid ini.
Dalam pandangan kaum liberal, negara netral agama adalah negara yang tidak memihak atau melebihkan satu agama atas agama lain. Negara juga tidak boleh memihak satu aliran agama tertentu. Dalam kamus negara sekular, tidak dikenal istilah mukmin, kafir, sesat, halal atau haram, mayoritas atau minoritas. Semua warga negara dipandang sama, apapun paham dan aliran agamanya.
Karena ketakjuban dan keimanan yang sangat kuat terhadap trilogi sekularisme, pluralisme, liberalisme yang kini populer di kalangan kaum Muslim dengan istilah sipilis -- maka sang aktivis liberal ini lalu menyuarakan kebenciannya terhadap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pada 2005 menfatwakan paham sipilis sebagai barang haram. Kata sang aktivis liberal: Fatwa MUI ini tampak eksklusif, tidak pluralis, bahkan cenderung diskriminatif.
Menurutnya, salah satu yang memicu masalah kebebasan beragama di Indonesia yang kuat belakangan ini adalah adanya fatwa MUI tentang pengharaman sekularisme, liberalisme, dan pluralisme. Sampai hari ini ide sekularisme, liberalisme dan pluralisme telah menjadi suatu ide yang menakutkan bagi sebagian kalangan masyarakat Indonesia terutama pasca keluarnya fatwa MUI, kata pegiat paham sipilis ini.
(Download bukunya di bawah ini)
Membela Kebebasan Beragama; Percakapan Tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme Jilid 1 Membela Kebebasan Beragama; Percakapan Tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme Jilid 2
Membela Kebebasan Beragama; Percakapan Tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme Jilid 3
Membela Kebebasan Beragama; Percakapan Tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme Jilid 4
Sumber: https://brandalmetropolitan.blogspot.co.id
"Selamat Membaca"
Komentar
Posting Komentar